About Me
Minggu, 06 September 2009
Motivasi
Sebuah Persepsi
Dalam perjalanan hidup kita selalu mendengar baik dan buruknya dari kita.
Semua terbentuk dari proses persepsi orang lain terhadap diri kita....
Sebagian orang merasa terganggu dengan persepsi yang diberikan pada merekam sebagian lagi cuek terhadap persepsi yang ada dan berusaha berjalan menengadahkan kepala di depan mereka seolah menantang persepsi yang mereka berikan pada dirinya.
Dan sebagian lain lagi berusaha memenuhi persepsi orang lain agar terlihat baik di mata mereka yang memandang.
Sejujurnya persepsi apapun yang diberikan oleh orang lain pada diri kita adalah sebuah wujud dan bentuk dari kepedulian mereka terhadap diri kita. Dan hal ini menjadi bumbu menarik dalam perjalanan kehidupan kita.
Memperhatikan persepsi orang terhadap diri kita sebenarnya dapat kita jadikan leverage untuk menjadikan diri kita lebih baik lagi. Hmm bukan di mata mereka, bukan juga di mata diri kita sendiri, melainkan di mata Sang Khalik. Persepsi mereka bisa kita jadikan alat untuk merubah diri kita lebih baik lagi.
Biarkan mereka berkata apapun tentang diri kita, biarkan mereka berspekulasi tentang siapa diri kita sebenarnya. Satu hal kita hanya terfokus pada satu hal ketika menjalaninya. Dan hal tersebut adalah memperbaiki diri menjadi lebih baik dibandingkan masa lampau....
Selamat menjalani hidangan kehidupan sobat...
Label:
Motivasi
Perjalanan terakhir
Perjalanan terakhir
Sebenarnya saya tidak mau menampilkan puisi ini sekarang karena belum tepat waktunya. Hmm meski begitu saya harus keluarkan puisi ini untuk menghormati salah seorang sahabat terbaik saya Umar
Perjalanan terakhir
(Sebuah Dedikasi Karya Untuk Sahabatku)
Sobat hari ini kita tertawa bersama
Menikmati alam dunia yang terpampang di wajah kita
Pertemuan demi pertemuan kita lewati dengan senyum
Celaan-celaan kecilpun tak pelak membuat balasan demi balasan yang tak kunjung usai
Tak sadar ternyata itulah yang membuat kita bisa lebih dekat satu sama lain
Jika momentum itu ditarik ke belakang
Terkadang aku tertawa sendiri karena banyak hal yang membuat kita tertawa
Sungguh hari itu bagaikan sebuah hari tanpa batasan waktu yang mengekang
Kita luapkan emosi bersama dengan mengangakan bibir kita
Sungguh setiap detik momentum itu terekam dengan baik dalam memoriku
Semua begitu melekat bagai lem yang menempel kuat dalam benakku
Sesaat kemudian semua kenangan itu semakin kuat dan kuat
Saat perjalanan terakhir kau jalani
Tak pelak lelehan air mata ini keluar saat perjalanan terakhir itu dimulai
Kau tak memberi kabar dan pertanda
Hanya sebuah pesan kecil menyertaiku
“Semoga kau menjadi penulis terbaik di negeri ini”
Pesanmu itu begitu kuat dan mengetarkan imajiku hingga detik ini
Selamat tinggal sobat, pesanmu takkan kusia-siakan
Harapanmu akan kuwujudkan dalam karyaku
Dan namamu akan bersanding menyertai buku-bukuku
Selamat tinggal sobat, semua ini tidak akan berakhir
Karena kenangan itu akan ada dan kusimpan dalam ruang bawah sadarku
Sekarang dan sampai kapanpun
Sebenarnya saya tidak mau menampilkan puisi ini sekarang karena belum tepat waktunya. Hmm meski begitu saya harus keluarkan puisi ini untuk menghormati salah seorang sahabat terbaik saya Umar
Perjalanan terakhir
(Sebuah Dedikasi Karya Untuk Sahabatku)
Sobat hari ini kita tertawa bersama
Menikmati alam dunia yang terpampang di wajah kita
Pertemuan demi pertemuan kita lewati dengan senyum
Celaan-celaan kecilpun tak pelak membuat balasan demi balasan yang tak kunjung usai
Tak sadar ternyata itulah yang membuat kita bisa lebih dekat satu sama lain
Jika momentum itu ditarik ke belakang
Terkadang aku tertawa sendiri karena banyak hal yang membuat kita tertawa
Sungguh hari itu bagaikan sebuah hari tanpa batasan waktu yang mengekang
Kita luapkan emosi bersama dengan mengangakan bibir kita
Sungguh setiap detik momentum itu terekam dengan baik dalam memoriku
Semua begitu melekat bagai lem yang menempel kuat dalam benakku
Sesaat kemudian semua kenangan itu semakin kuat dan kuat
Saat perjalanan terakhir kau jalani
Tak pelak lelehan air mata ini keluar saat perjalanan terakhir itu dimulai
Kau tak memberi kabar dan pertanda
Hanya sebuah pesan kecil menyertaiku
“Semoga kau menjadi penulis terbaik di negeri ini”
Pesanmu itu begitu kuat dan mengetarkan imajiku hingga detik ini
Selamat tinggal sobat, pesanmu takkan kusia-siakan
Harapanmu akan kuwujudkan dalam karyaku
Dan namamu akan bersanding menyertai buku-bukuku
Selamat tinggal sobat, semua ini tidak akan berakhir
Karena kenangan itu akan ada dan kusimpan dalam ruang bawah sadarku
Sekarang dan sampai kapanpun
Label:
Perjalanan terakhir
Langganan:
Postingan (Atom)
Category
- Animasi (1)
- gambar asyik (1)
- Motivasi (1)
- Perjalanan terakhir (1)
- SMA PL YOGYA (1)